Sebuah akun TikTok @dinski baru-baru ini membagi pengalamannya dimana Ramadhinisari sang pemilik akun mendapatkan tawaran dengan bayaran menggiurkan untuk menjadi master of ceremony ( MC) pada sebuah acara pesta ulang tahun di daerah Jakarta Selatan.
Yang mengagetkan dari cerita tersebut ternyata acara itu hanyalah “kedok” belaka karena di dalam acara itu diadakan semacam pesugihan “brondong” tujuan dari pesugihan itu katanya untuk mendapatkan kecantikan juga kekayaan.
Pesugihan sendiri merupakan sebuah bentuk perjanjian antara pelaku pesugihan (manusia) dengan makhluk gaib, salah satu tujuannya adalah untuk mendapatkan harta sebanyak-banyaknya tanpa perlu bekerja keras.
Sebenarnya dalam perjanjian ini yang paling dirugikan adalah pelaku (manusia) itu sendiri karena apabila si pelaku tidak bisa memberikan tumbal setiap tahunnya maka kekayaan yang didapatkannya tidak akan berlangsung lama.
Selain itu jika si pelaku meninggal dunia maka harta kekayaan yang diperoleh dari pesugihan itu akan lenyap atau tidak dapat diwariskan kepada siapapun.
Cerita tentang pesugihan yang terjadi di Indonesia, bukanlah hal yang baru ternyata, banyak cerita mistis mengenai pesugihan yang beredar luas. Dibawah ini ada beberapa kisah yang berkaitan dengan pesugihan yang cukup dikenal:
1.Ritual Seks di Gunung Kemukus.

Salah satu gunung di Jawa Tengah yang sering didatangi untuk acara ritual adalah Gunung Kemukus yang terletak di Sragen.
Media-media asing ramai-ramai menyebut Gunung Kemukus sebagai `sex mountain` atau `gunung seks karena konon setiap pengunjung yang menginginkan mendapatkan kekayaan maka harus melakukan hubungan sex dengan orang yang bukan pasangannya di tempat itu.
2.Pesugihan Monyet

Ada banyak tempat untuk melakukan pesugihan , salah satunya adalah di daerah Ngujang Tulungagung.. Konon setelah melewati beberapa ritual, pelaku akan mendapatkan monyet yang nantinya harus dipelihara karena kabarnya monyet inilah yang akan membantu pelaku agar dapat menjadi kaya raya.
Dikutip dari merdeka.com, menurut salah satu tokoh spiritual di Tulungagung,
Pemuja pesugihan harus bersedia menjadi penghuni makam Ngujang dan berkumpul bersama monyet-monyet di sana ketika ajal menjemput. Saat masih hidup-pun, si pemuja juga wajib memberi tumbal kepada mahkluk ghaib yang menguasai makam Ngujang.
Warga sekitar meyakini bahwa monyet yang ada di sekitar makam Ngujang ini adalah jelmaan dari para pemuja pesugihan dan tumbal yang pernah diberikan dulu.
3. Pesugihan Nyi Blorong
Pelaku yang melakukan pesugihan ini biasanya akan mendapatkan kekayaan sampai dengan 20 tahun. Tumbal yang diminta bisa jadi anggota keluarga atau dirinya sendiri. Selain itu jika pelaku meninggal dunia maka ruhnya akan menjadi pengikut Nyi Blorong

Sumber : https://www.dream.co.id; https://boombastis.com; https://www.merdeka.com/

Comment