Pandemi covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia sudah berlangsung selama satu tahun lebih, hal ini menyebabkan siswa harus mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ). Oleh karena itu penggunaan gawai menjadi sangat vital demi kelancaran belajar dan mengajar.
Sejauh mana peran orang tua dalam menyikapi perubahan metode pembelajaran ini?
Dikutip dari antaranews.com, menurut psikolog dari Universitas Indonesia Dr. Rose Mini Agoes Salim, para orang tua harus memperhatikan dengan seksama penggunaan gawai pada anak selama menjalankan pembelajaran jarak jauh, agar disesuaikan dengan kebutuhannya.
Baca Juga:
Berpuasa di Tengah Pandemi Covid-19
Menjaga Kesehatan Mental di Saat Pandemi
Selain itu juga disarankan jika orang tua memberikan gawai kepada anak untuk kepentingan pembelajaran jarak jauh, jangan sampai ditinggalkan begitu saja, untuk menghindari penggunaan gawai yang tidak tepat.
Berdasar data dari seminar daring KPAI, Senin 8 Februari 2021, dikatakan bahwa sebanyak 34,8 persen anak bermain gawai 2-5 jam per hari dan sebanyak 25,4 persen anak bermain lebih dari 5 jam per hari, di luar belajar.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh orang tua untuk membatasi penggunaan gawai pada anak?
Menurut Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti pada eduinfo.co.id, “Ketika anak-anak, dari kecil sampai remaja lebih banyak go virtual memanfaatkan internet, harus benar-benar dikawal oleh orang tua, karena internet isinya tidak hanya konten positif saja, tapi juga hal-hal negatif seperti pornografi, hoaks dan lain-lain.”

Selain itu diharapkan kepada keluarga untuk sering-sering mengajak anak untuk bertukar pikiran tentang aktivitas online, membatasi waktu, menerapkan disiplin dalam penggunaan, dan lakukan kegiatan kegiatan produktif tanpa melibatkan gawai.
Sumber: https://eduinfo.co.id; https://www.antaranews.com
keponakan saya ada yang seperti ini, jika di larang malah memberontak. bagaimana mengatasinya?