
Baru-baru ini tersiar kabar anak sulung seorang penyanyi dangdut terkenal di Indonesia, mengamuk disebuah warung kecil milik tetangganya sendiri. Bukan hanya barang-barang saja yang dirusak namun hampir melukai pemilik warung tersebut.
Berdasarkan keterangan dokter, terungkap jika ternyata si pelaku mengidap skizofrenia.
Skizofrenia adalah penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir. Secara umum, skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis yang membutuhkan pengobatan berkepanjangan untuk meringankan gejalanya. Paling sering ditemukan di tengah masyarakat adalah skizofrenia paranoid.
Gejala paling khas dari skizofrenia paranoid adalah delusi (waham) dan halusinasi sehingga orang dengan skizofrenia tidak bisa membedakan mana khayalan dan kenyataan.
Menurut Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) dr. Rai Wiguna, SpkJ yang bekerja di RSUD Wangaya Kota Denpasar, awalnya banyak penderita skizofrenia yang dipasung, serta tidak ada penanganan yang sistematis, sehingga berita tentang pasung terus berulang, tak ada solusi.
Kemudian ia berinisiatif membentuk komunitas konsumen, yang beranggotakan penderita skizofrenia dan anggota keluarganya sekaligus. Mereka diajak bicara, mendiskusikan dan menceritakan apa yang mereka alami dan rasakan. Mereka juga yang diminta untuk memberikan solusi dengan fasilitasi dari para relawan.
Gejala skizofrenia bervariasi, berdasarkan jenis dan tingkat keparahannya. Namun ada beberapa gejala yang paling khas di antaranya:
- Halusinasi
Orang yang terkena skizofrenia paranoid sering melihat, mendengar, mencium, bahkan merasakan hal-hal yang tidak nyata. Mereka sering mendengar suara yang jelas dari orang yang dikenal atau pun orang yang tidak dikenal. Mungkin suara ini akan memberi tahu penderita untuk melakukan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman, seperti bunuh diri atau membunuh orang lain.
- Delusi
Orang dengan skizofrenia paranoid juga mungkin memiliki keyakinan kuat akan suatu hal yang salah, misalnya merasa orang lain ingin mencelakakan atau membunuh dirinya.
- Pikiran kacau dan ucapan membingungkan
Mereka sering kesulitan untuk mengatur pikiran mereka, karena mungkin tidak memahami apa yang kita bicarakan saat mengajaknya berbicara. Tidak hanya itu saja, sewaktu mereka berbicara, sering mengeluarkan ucapan yang tidak masuk akal dan terdengar membingkungkan.
- Sulit konsentrasi.
Penderita skizofrenia paranoid kesulitan untuk berkonsetrasi atau fokus pada satu hal.
- Gerakan berbeda
Seringkali mereka melakukan gerakan yang sama berulang-ulang tapi terkadang mereka juga diam selama berjam-jam bahkan beberapa orang sering nampak gelisah
Beberapa hal yang dapat menjadi penyebab penyakit skizofrenia adalah:
- Senyawa kimia di otak
Kadar seratonin dan dopamine di dalam otak yang tidak seimbang diyakini para ahli bisa menyebabkan penyakit ini.
- Perbedaan struktur otak
Studi pemindai saraf otak menunjukkan perbedaan dalam struktur otak dan sistem saraf pusat orang dengan penyakit ini. Para peneliti tidak yakin mengapa hal tersebut bisa terjadi, namun mereka menyebutkan bahwa gangguan kejiwaan ini terkait dengan penyakit otak.
- Genetik
Mungkin penyakit ini diwariskan di dalam keluarga. Jadi, jika salah satu keluarga inti kita terkena penyakit ini, maka kita bererisiko tinggi mengalami hal yang serupa.
- Faktor lingkungan
Terkena infeksi virus dan kekurangan beberapa nutrisi ketika masih dalam kandungan.
- Obat-obatan tertentu
Penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika.
Hidup berdampingan dengan orang yang memiliki penyakit ini memang tidaklah mudah, untuk itu mintalah bantuan kepada ahli kejiwaan, psikiater, atau komunitas terkait penyakit ini, dan yang tidak kalah penting adalah dampingi selalu pasien.
BACA JUGA : YUK BERDAMAI DENGAN PENYAKIT
Sumber: https://www.kapanlagi.com; https://hellosehat.com; http://www.depkes.go.id; https://www.alodokter.com
