
Di era delapan puluhan telepon umum koin pasti tidak asing lagi, bahkan sempat menjadi primadona bagi kita semua karena saat itu telepon genggam belum mem booming seperti sekarang ini.
Jumlahnya tidak bisa dihitung, tersebar hampir di seluruh tempat strategis seperti di Bandara, Rumah Sakit bahkan di area publik pun tidak ketinggalan dilengkapi dengan fasilitas ini.
Biayanya yang murah, membuat pengguna telepon koin ini membludak bahkan sering terlihat antriannya cukup panjang. Selain itu juga karena tidak semua orang punya telepon di rumah.
Baca Juga: Mengenang si Mungil
Hanya dengan memasukan pecahan uang koin, kita dapat menggunakan telepon itu selama kurang lebih tiga menit. Selama percakapan berlangsung pada layar monitor tertera berapa menit waktu yang disediakan dan bila waktunya sudah hampir habis, maka lampu yang terdapat pada boks telepon itu akan berkedip-kedip. Jika kita masih ingin melanjutkan percakapan itu maka kita dapat memasukkan kembali uang logam untuk memperpanjang durasi pemakaiannya.
Tetapi kini telepon umum koin hanyalah menjadi bagian dari sejarah. Kita saat ini lebih tertarik menggunakan telepon genggam yang sudah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang dibutuhkan.
Boks telepon umum koin ini nyaris tidak tampak lagi keberadaannya, jika pun masih ada bentuknya sangatlah menyedihkan, sangat tidak terawat. Tampak berkarat dan catnya mengelupas di sana sini bahkan ada yang gagangnya sudah hilang.
