Suasana hati atau mood akan mengalami perubahan bergantung kepada kondisi yang dialami pada saat seseorang itu sedang melakukan aktivitas. Masih dapat dikatakan normal apabila perubahan mood memang jelas ada akibatnya dan tidak mengganggu fungsi sosial dan aktivitas sehari-hari, dan biasanya mood swing tidak bertahan dalam jangka waktu yang lama

Dikutip dari pijarpsikologi.org , Mood swing merupakan perubahan suasana hati atau emosi. Perubahan emosi ini merupakan kondisi psikologis sebagai respon tubuh terhadap lingkungan atau situasi tertentu.
Mood swings dapat menjadi masalah kesehatan, apabila perubahan suasana hati sering terjadi, tidak bisa dikendalikan, sangat tidak rasional (misalnya menimbulkan keinginan untuk menyakiti diri) dan mengganggu fungsi sehari-hari. Misalnya, mood swing berlangsung selama beberapa hari atau lebih sehingga membuat kita merasa sangat senang atau sedih secara tidak terkontrol, tidak bisa tidur, atau menghambat kegiatan di keseharian.
Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, dalam skala yang wajar, perubahan emosi dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya masalah dalam rumah tangga, percintaan, pertemanan, pekerjaan, dan keuangan, kurang tidur, akan memasuki masa menstruasi (sindrom pramenstruasi), sedang hamil, atau sedang memasuki masa pramenopause.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah munculnya perubahan mood ini, yaitu :
Baca Juga: Penyakit Ini Muncul Kalau Senang Eksis di Sosmed
- Menjalani gaya hidup sehat
Melakukan olahraga teratur, mengkonsumsi makanan sehat, tidur yang cukup juga mengelolan stres dengan benar dapat membantu menjaga agar mood tetap terjaga.
- Membuat Mood Diary
Coba sekarang mulai mengamati perubahan mood yang terjadi, kapan waktunya dan apa penyebabnya lalu catat sehingga dengan melakukan pencatatan ini kita dapat dengan mudah mengenali pemicu dari perubahan mood itu.
- Konsultasi ke psikiater atau psikolog
Jika ternyata mood swing itu dirasakan sudah sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, ada baiknya konsultasikan pada psikiater atau psikolog, sehingga kondisi penderita tidak semakin buruk.
Sumber : https://pijarpsikologi.org; https://psikologi.unisba.ac.id; https://www.klikdokter.com; https://www.alodokter.com
Comment